Iko Uwais Dirikan Rumah Produksi Uwais Pictures

  Gembelgaul.com - Iko Uwais resmi mendirikan rumah produksi Uwais Pictures, yang berfokus pada film laga dengan standar internasional. Perusahaan ini mencakup berbagai lini, seperti pembiayaan, pengembangan, dan produksi film, dengan tujuan membawa sinema laga Indonesia ke pasar global. Uwais Pictures telah menyelesaikan dua film perdananya, Ikatan Darah dan Timur, yang dirilis pada 2024. Ikatan Darah, disutradarai oleh Sidharta Tata, mengisahkan mantan atlet pencak silat yang berjuang melawan jaringan lintah darat demi menyelamatkan kakaknya. Sementara itu, Timur, yang menjadi debut penyutradaraan Iko Uwais, terinspirasi dari misi penyelamatan sandera di Indonesia tahun 1996. Dalam kepemimpinan Uwais Pictures, Iko Uwais menjabat sebagai Chairman, didampingi oleh Ryan Santoso dan Yentonius Jerriel Ho sebagai Chief Executive Producers serta Adamy Nurdin sebagai Chief Operating Officer. Sebagai aktor dan koreografer laga, Iko Uwais telah dikenal di berbagai film internasi...

Nenek 110 Tahun Asal Bondowoso Pergi Haji Dengan Kursi Roda


Gembelgaul.com – Nenek Fatimah Binti Sumahmu, jemaah haji tertua asal Kabupaten Bondowoso tiba di Debarkasi Surabaya, Rabu (4/9/2019) pukul 08.30 WIB. Nenek yang kini menginjak usia 110 tahun ini turun dari bus digendong oleh petugas, lantas duduk di kursi roda.

Tak tampak wajah lelah pada Nenek Fatimah. Ia malah terlihat ceria memasuki Hall Zaitun. Senyum indah terus menghiasi wajah keriput nenek yang hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa madura ini.

Misdan (68 tahun) putra ketiga nenek Fatimah yang mendampingi ibundanya selama menjalankan ibadah haji di tanah suci ini menuturkan, meskipun lanjut usia kondisi nenek Fatimah sangat sehat selama menjalankan ibadah haji.

“Alhamdulillah ibu saya sehat, tidak ada penyakit apapun. Cuma ya itu, makannya sedikit saja,” terang Misdan.

Misdan menambahkan, kondisi kesehatan ibunya secara keseluruhan masih sehat, meskipun untuk berjalan, ibunya hanya mampu berjalan dalam jarak dekat dan sangat pelan.

“Ibu bisa berjalan tapi pelan. Karena itu kita bawakan kursi roda. Bicaranya, pendengaran, penglihatannya juga masih jelas,” tambah Misdan.

Misdan menuturkan, ibunya sudah lama memiliki keinginan untuk menunaikan rukun islam kelima. Karenanya, ia bersama lima saudaranya yang lain sepakat untuk menjual salah satu sawahnya untuk biaya membayar ongkos naik haji tiga tahun lalu. Karena termasuk lanjut usia, Nenek Fatimah masuk dalam pengajuan berangkat haji tahun 2019 ini didampingi putra ketiganya.(bws/ggc)

Komentar