Cinta Dalam Ikhlas, Kisah Dilan Milea Versi Religi

  Gembelgaul.com - Starvision kembali menghadirkan film drama religi terbaru berjudul "Cinta dalam Ikhlas," yang akan tayang di bioskop mulai 27 November 2024. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia, film ini diadaptasi dari novel best-seller karya Abay Adhitya. "Cinta dalam Ikhlas" mengisahkan perjalanan hidup Athar (Abun Sungkar), seorang pemuda yang kehilangan ayah sejak kecil dan hidup dalam luka mendalam. Kehidupannya berubah saat bertemu Aurora Cinta Purnama atau Ara (Adhisty Zara). Namun, perjalanan cinta mereka tidak mudah, dipenuhi dengan ujian dan perpisahan yang membuat mereka harus belajar untuk ikhlas menerima takdir. Film ini tidak hanya bercerita tentang cinta, tetapi juga menggali nilai keikhlasan, persahabatan, dan dinamika keluarga. Pesan yang dihadirkan relevan untuk semua kalangan, khususnya anak muda dan orang tua. Selain kisahnya yang menyentuh, transformasi Adhisty Zara mengenakan hijab untuk perann

Cakwe Peneleh & Kecap Cap Jeruk, Kuliner Surabaya Cita Rasa Tionghoa

cakwe peneleh kecap cap jeruk kuliner tionghoa surabaya

Gembelgaul.com - Kemajemukan yang membingkai Surabaya kini merupakan buah dari harmonisnya akulturasi yang telah terjalin sejak masa silam. Bermula dari geliat perniagaan yang diwarnai oleh interaksi para pedagang asing (Eropa, Gujarat, Arab, dan Tionghoa) dan penduduk lokal, hubungan mutualisme lebih lanjut menghasilkan peleburan tradisi sekaligus memunculkan tradisi baru, tidak terkecuali kuliner bernuansa peranakan (Tionghoa).

baca juga : yuk nikmati nasi jagung 3 ribuan asal Jember

Banyak sajian Indonesia populer pada hakikatnya berakar dari tradisi dapur Tionghoa, namun masyarakat tidak familiar dengan akar asal-usulnya. Hal tersebut dikarenakan proses adaptasi dengan kondisi serta selera lokal, telah menciptakan panganan yang justru tidak ditemukan di negeri asalnya. Sebut saja bakwan (ote-ote), nasi goreng, soto, kecap, onde-onde, lontong mi dan banyak lainnnya.

Melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) Jajanan dari Seberang: Cita Rasa Oriental yang diadakan selama tanggal 18 Februari  19 Maret 2020.

baca juga : cobain bebek sinjay sambil ngetrek di jembatan suramadu

"Trackers diajak untuk mengenali identitas kota Surabaya sebagai melting pot melalui keragaman kuliner khas yang sesungguhnya bertalian erat dengan kultur Tionghoa, dengan menengok serba-serbi pembuatan kecap manis di Pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen, serta ragam jajanan khas seperti cakwe, bakcang, ote-ote, lontong mi, soto dan lain sebagainya di Pasar Atom Surabaya," ujar Rani Anggraini selaku Manager House of Sampoerna.
cakwe peneleh kecap cap jeruk kuliner tionghoa surabaya

Perjalanan dimulai ke Pasar Atom yang berdiri sejak tahun 1972 dan dikenal sebagai sentra penjualan produk berbahan dasar atom atau plastik. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, komoditi yang dijual di Pasar Atom semakin beragam. Kini Pasar Atum dikenal sebagai sentra kuliner akulturasi Surabaya dan etnis Tionghoa.


Cakwe Peneleh, kuliner Surabaya legendaris


Kemudian ke industri rumahan Kecap Cap Jeruk Pecel. Bisnis Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen dimulai tahun 1937, dari generasi pertama Hwan Kieng Hien dan sang istrinya hingga generasi ketiga saat ini. Pabrik Kecap Manis Asin Cap Jeruk Pecel Tulen (JPT) dikenal sebagai salah satu kecap paling populer di Surabaya, Lamongan, Krian, Sidoarjo, Gresik, bahkan beberapa daerah di NTT dan NTB. Selain harganya yang terjangkau, cita rasa produk ini juga dianggap sama seperti dulu.(ggc)

Komentar