Gembelgaul.com - Atlet bulutangkis asal Jawa Timur, Khalimatus
Sadiyah berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam
Paralimpiade Tokyo 2020 saat memenangkan final ganda putri bersama rekannya,
Leani Ratri Oktila, pada Sabtu sore (4/9).
Atlet asal Mojokerto berusia 21 tahun yang lahir pada 17
September 1999 dan akrab disapa Alim ini memenangi final ganda putri bersama
Leani Ratri Oktila saat melawan atlet Cina, Cheng Hefang dan Ma Huihui di
Yoyogi National Stadium. Keduanya menang telak di dua babak dengan skor 21-18
dan 21-12 dalam waktu 32 menit saja.
Dalam pertandingan tersebut, Alim dan Leani masuk dalam
klasifikasi SL3-SU5. Klasifikasi SL3 merupakan kelas atlet dengan gangguan
berjalan atau tidak seimbang. Sedangkan klasifikasi SU5 untuk atlet dengan
keterbatasan bagian tubuh atas seperti salah satu tidak bisa digunakan secara
normal.
Dengan perolehan kemenangan itu, saat ini Kontingen
Indonesia sudah mengantongi enam medali di Paralimpiade Tokyo 2020, yakni satu
emas, dua perak, serta tiga perunggu.
Atas prestasi yang mengharumkan bukan hanya nama daerah,
tapi juga bangsa dan negara Republik Indonesia ini, Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa mengaku bangga dan bersyukur serta apresiasinya atas prestasi ini.
Menurut Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini,
capaian Alim merupakan kebanggaan besar bagi Jatim mengingat ia adalah salah
satu putri daerah yang membawa harum nama Jatim hingga kancah dunia.
"Selamat untuk Khalimatus Sadiyah dan Leani Ratri
Oktila yang telah berhasil mempersembahkan emas pertama Indonesia di
Paralimpiade Tokyo 2020. Alhamdulillah, kita
bersyukur dan bangga bahwa ada puteri daerah yang mengharumkan nama
Jatim dan Indonesia di kancah
internasional," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya,
Minggu (5/9).
Khofifah menambahkan, betapa sosok Alim merupakan contoh
nyata di mana kekurangan dalam diri tiap individu dapat menjadi kekuatan yang
bisa membawanya pada kesuksesan. Hal tersebut, lanjutnya, sudah semestinya
tertanam pada benak setiap orang khususnya generasi penerus di Jatim.
"Prestasi atlet kita ini adalah bukti bahwa kekurangan
bukanlah batasan untuk tidak meraih kesuksesan. Bahkan, dengan berkaca pada
Alim, kita sebenarnya bisa mengubah kelemahan menjadi kelebihan, kekurangan
menjadi kekuatan," tutur orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
baca juga : cara mengemudi mobil yang benar ala Rifat Sungkar
"Saya berharap, putera-puteri Jatim bisa mencontoh Alim
dan menerapkan mental baja yang ia punya. Semoga, akan lebih banyak anak-anak
kita yang dapat mengikuti jejaknya dan membuat bangga keluarga , daerahnya serta bangsanya," lanjutnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga menyemangati para atlet
lain yang sedang berjuang untuk negeri. Ia berharap, semakin banyak kemenangan dapat
diraih .
"Kita tentu juga sangat berharap atlet lainnya bisa
menyusul membawa medali dan kemenangan untuk negeri kita tercinta
Indonesia," tutupnya.
Sebagai informasi, Alim adalah atlet binaan Dinas Kepemudaan
dan Olahraga (Dispora) Jatim yang saat ini tercatat sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Paralimpiade Tokyo 2020 bukanlah satu-satunya prestasi yang
pernah Alim capai, berbagai prestasi telah berhasil ditorehkannya. Diantaranya
yaitu, pada gelaran the 3rd Asian Para Games 2018, ia meraih medali emas untuk
bulutangkis ganda putri kelas SL3-SU5, medali perunggu untuk bulutangkis
tunggal putri kelas SL4, serta medali perunggu untuk bulutangkis ganda campuran
kelas SL3-SU5.
Selain itu, juara 1 (Emas), Indonesia Para Badminton
International tahun 2016 di Solo, Juara 2 (Perak), PEPARNAS ke XV tahun 2016 di
Bandung, Juara 1 ( Emas), ASEAN Para Games ke 8 tahun 2015 di Singapura, dan
Juara 1 ( Emas),Juara 2 ( Perak), Juara 3 ( Perunggu),Pada ajang ASIAN Para
Games ke 8 di Singapura tahun 2015 (Piagam Penghargaan Dari KEMENPORA). Serta
masih banyak lagi prestasi yang berhasil diraihnya. ggc
Komentar
Posting Komentar