Vaksinasi Pelajar di SMA Khadijah Surabaya
Gembelgaul.com - Upaya akselerasi vaksinasi berbasis pelajar
di Jatim terus dilakukan. Untuk itu, secara khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah
Indar Parawansa meminta Bupati/Walikota, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota se-Jatim untuk bisa memaksimalkan vaksinasi terutama bagi siswa
kelas 12 SMA/SMK/MA dan juga SLB.
Upaya maksimalisasi ini penting dilakukan mengingat para
siswa kelas 12 tersebut harus segera melakukan lompatan pembelajaran ke tahap
berikutnya. Yakni bersiap ke perguruan tinggi, dan khusus untuk SMK harus
segera melakukan penyesuaian dengan kebutuhan ‘Dudika’ atau Dunia Usaha, Dunia
Industri dan Dunia Kerja.
“Jadi kepentingan-kepentingan pasca mereka menyelesaikan
studinya di tingkat SMA/SMK/MA ini memang harus digenjot bersama, dimaksimalkan
bersama. Tentu kita ingin mengantarkan putra-putri kita terutama dalam saat
pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kita harapkan kualitas SDM-nya tidak akan
berkurang,” kata Khofifah saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Berbasis Pelajar
yang digelar di SMA Khadijah Surabaya, Rabu (1/9).
Menurutnya, percepatan vaksinasi berbasis pelajar yang
berusia 12-17 tahun ini juga dilakukan sebagai bagian dari proses Pembelajaran
Tatap Muka (PTM) bertahap yang mulai dilakukan sejak Senin (30/8) kemarin.
Sedangkan jenis vaksin yang digunakan untuk para pelajar ini adalah vaksin Sinovac.
“Kami sudah meminta
dan berkoordinasi dengan Pak Menkes agar dropping Sinovac bisa lebih banyak,
karena dropping dari pusat kadang kita mendapat vaksin tertentu dalam jumlah
yang sangat besar namun untuk segmen tertentu juga. Bahwa hari ini kebutuhan
untuk vaksin pelajar ini bisa dimaksimalkan supaya vaksin yang dikirim ke Jawa
Timur adalah vaksin yang memang berkesesuaian dengan usia 12 sampai 17 tahun
tersebut,” terangnya.
Khofifah mengatakan, per (31/8) kemarin, berdasarkan
Inmendagri No. 38 Tahun 2021 tentang PPKM level 4, level 3 dan level 2 di
wilayah Jawa Bali, terdapat penambahan kab/kota di Jatim yang mengalami
penurunan level dari sebelumnya level 4. Sehingga saat ini tinggal 9 kab/kota
di Jatim yang masih level 4.
“Dengan adanya penurunan dari level 4 ini maka per kemarin
(31/8) ada 29 kabupaten/kota di Jatim yang sudah dimungkinkan untuk melakukan
PTM. Hal ini sesuai dengan status terbaru level PPKM yang ada di 29
kabupaten/kota tersebut,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, berdasarkan Rakor Evalusi PTM dengan
para pimpinan MKKS, para kepala cabang dinas dan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota yang dilakukan kemarin (31/8), beberapa daerah di Jatim yang
sebelumnya dari level 4 sudah masuk level 3 dan 2 bisa segera memulai uji coba PTM terbatas bertahap.
“Terbatas bertahap ini sesungguhnya saya lebih senang
menyebut ini adalah Blended atau Hybrid Learning. Karena di dalam proses
pembelajaran tatap muka pada saat yang sama tetap dilakukan proses pembelajaran
secara virtual. Jadi tugas guru memang akan semakin berat karena harus
menyiapkan dua bahan ajar selain pembelajaran tatap muka secara terbatas juga
tetap dilakukan Hybrid learning,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim tersebut
secara khusus menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Taman Pendidikan dan
Sosial Khadijah yang berkenan menyelenggarakan vaksinasi bagi para siswanya.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar ini juga terbuka bagi
sekolah-sekolah swasta lain yang ada di Jatim.
“Tentu vaksinasi ini terbuka bagi sekolah-sekolah swasta
lainnya karena biasanya yang terkonfirmasi untuk menyelenggarakan ini lebih
banyak sekolah-sekolah negeri. Maka sekarang saya ingin menyampaikan untuk
sekolah-sekolah swasta juga tolong bisa dikordinasikan dengan Dinas Kesehatan
dan Dinas Pendidikan setempat. Insyaallah vaksin yang akan turun pada minggu
ini akan lebih banyak Sinovac yang memungkinkan digunakan untuk vaksinasi bagi
pelajar umur 12 sampai 17 tahun,” kata Khofifah yang juga alumni SMP dan SMA
Khadijah ini.
Mantan Menteri Sosial RI ini berharap, percepatan vaksinasi
bagi pelajar ini akan menambah semangat belajar anak-anak, semangat para orang
tua, serta semangat para guru terutama dalam menyambut pelaksanaan PTM ini.
Tentunya, hal ini berseiring dengan perkembangan Covid-19 di Jatim dimana per
(31/8) kemarin, Jatim telah bebas dari zona merah resiko penyebarannya.
“Alhamdulillah ini artinya kerja keras semua pihak ini sudah
memberikan hasil yang patut kita syukuri. Tetapi pada saat yang sama, tetaplah
kita disiplin menjaga protokol kesehatan, pada saat yang sama tetaplah
melakukan percepatan vaksinasi. Karena disiplin dan vaksinasi menjadi bagian
penting dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19,” terangnya.
Pelaksanaan vaksinasi dosis pertama di SMA Khadijah Surabaya
ini sendiri menargetkan sebanyak 1.300 dosis yang diperuntukkan bagi siswa
siswi SMA dan SMP Khadijah Surabaya, serta Panti Asuhan Khadijah. Sedangkan
jenis vaksinnya adalah Sinovac.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Khadijah Prof. Dr. H. M. Ridlwan
Nasir, MA menyampaikan terimakasih atas atensi dan perhatian dari Pemprov Jatim
dan Ibu Gubernur Jatim yang memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi para
pelajar SMA, SMP dan Panti Asuhan Khadijah.
“Kami menyampaikan terimakasih dan juga kami berpesan pada
anak-anakku meskipun sudah divaksin mohon tetap menjaga protokol kesehatan
dengan ketat,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi, Direktur RSU Haji Surabaya dr. Herlin
Ferliana, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa, serta Kepala Biro Kesra Jatim
Hudiono.ggc
Komentar
Posting Komentar