Ogoh-ogoh dari desa Tosari jadi booster pariwisata Tengger-Bromo.
Gembelgaul.com - Pawai Ogoh-Ogoh dilepaskan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil
Elestianto Dardak sebagai rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka
1945 di Pura Sasana Shiwa Murti, Kecamatan Tosari, Kab. Pasuruan, Selasa
(21/3).
Dalam sambutannya mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa, Wagub Emil mengapresiasi ogoh-ogoh yang dibuat oleh putra-putri asli
Tosari. Yakni kreativitas masyarakat ini sangat luar biasa.
Menurutnya ogoh-ogoh ini juga menjadi bukti keteguhan hati,
bahwa meskipun dibuat dengan penuh kreativitas tapi harus tetap dibakar sebagai
rangkaian proses ibadah Nyepi.
“Inilah kreatifitas putra-putri Tengger yang ada di Tosari.
Saya membayangkan ini bisa jadi ada Festival yang kemudian menjadi salah satu
andalan karena di dalamnya juga ada unsur budaya. Ditambah alam disini juga
indah. Harapan saya ini bisa menjadi daya tarik wisata yang luar biasa,”
katanya.
Wagub Emil juga mengatakan, Perayaan Hari Raya Nyepi menjadi
hari yang sangat penting bagi umat Hindu untuk melakukan refleksi dan
kontemplasi. Yakni momen merenungkan kehidupan yang hakiki dengan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta.
“Dari perenungan dan pencarian diri yang mendalam, umat
Hindu dapat menyalakan semangat baru, melangkah ke depan, dan membangun hari
esok yang lebih baik. Sekaligus menata perbuatan, perkataan, dan pikiran yang
baik, menjadi tiga perbuatan yang suci dan bersih atau Tri Kaya Parisudha.
Sebagaimana yang diyakini oleh saudara- saudara umat Hindu,” kata Emil.
“Hari Raya Nyepi juga mengingatkan untuk menjaga
keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan
dengan alam semesta, termasuk makhluk-makhluk lainnya,” imbuhnya.
Untuk itu, ia mengapresiasi toleransi yang terjalin sangat
baik di Kecamatan Tosari. Dimana pada saat peringatan Hari Suci Nyepi ada
toleransi beragama yang luar biasa dari segenap masyarakat Tosari selain
pemeluk agama Hindu.
baca juga : melihat blue fire kawah ijen wajib pakai masker
“Dimana mereka ikut mendukung terlaksananya hari suci Nyepi
dengan syahdu diantaranya adalah membatasi kegiatan. Bahkan listriknya juga
disesuaikan. Tidak salah kalau dikatakan ini wilayah Bhinneka Tunggal Ika. Dan
ini menjadi sebuah energi positif bagi kita semua,” katanya.
Menurutnya, salah satu yang luar biasa dari Kecamatan Tosari
ini adalah budayanya dan juga keramahan dari masyarakatnya. Inilah yang
kemudian menjadi aset utama untuk menjadikan kecamatan ini daerah yang sangat
layak dikunjungi.
“Yang mendukung adalah alamnya yang sangat indah, sejuk dan
alam yang luar biasa dalam akses menuju ke pusat pariwisata di Bromo. Dan ini
yang harus terus kita kembangkan,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, tantangan ke depan terkait wisata
di Bromo adalah keterbatasan kapasitas. Dimana semua orang mencari momen
sunrise di kawasan penanjakan, padahal kapasitasnya sudah sangat terbatas.
Untuk itu perlu dikembangkan spot-spot lain di Kawasan Bromo.
Ogoh-ogoh karya masyarakat Tengger tak kalah dengan Bali.
“Kita perlu mendorong agar kalau orang ingat Bromo juga
ingat terus sama Tosari. Apalagi kalau pariwisata kita bicara destinasi
tujuannya, dari mana wisatawannya dan waktunya. Dan acara Pawai Ogoh-Ogoh ini
bisa menjadi daya tarik yang luar yang dibuka untuk umum,” katanya.
Apalagi, lanjut Emil, kawasan Bromo-Tengger-Semeru ini masuk
dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan
Ekonomi.
“Maka kita tentunya harus segera merespon. Kalau ada
aspirasi misal jalan provinsi titik-titik tertentu yang harus bisa ditangani
atau diperkuat agar lebih tahan daripada longsor, termasuk membangun drainase.
Karena kalau airnya masuk ke badan jalan, jalannya ambles. Jadi airnya harus
dikasih Jalan atau drainasenya,” katanya.
“Oleh karena itu kami mohon doa restunya agar ikhtiar ini
bisa terus kita lanjutkan untuk memajukan kesejahteraan di sini. Saya terbayang
bahwa mungkin kalau orang ke Bromo tidak lagi harus selalu ke lautan pasir tapi
menikmati suguhan-suguhan yang ada di wilayah sini ya. Kemudian salah satu
cita-cita besar yakni membangun Tengger culture center atau pusat budaya
Tengger,” imbuhnya
baca juga : naik kawah ijen lewat jalur Bondowoso
Di akhir, Emil atas nama pemerintah Provinsi Jawa Timur
beserta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan segenap masyarakat
Jawa Timur, menghaturkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun 1945 Saka.
“Salam hormat dan salam bahagia kepada seluruh umat Hindu
yang ada di Jawa Timur dan Indonesia. Semoga di hari yang mulia ini umat Hindu
senantiasa berada dalam lindungan Tuhan dan menjalani kehidupan yang damai
rukun dan sejahtera,” katanya.ggc
Komentar
Posting Komentar