Film Hati Suhita Kenalkan Budaya Jawa Timur Lewat Pesantren
Gembelgaul.com
- Film Hati Suhita yang berlangsung di Studio XXI Tunjungan 3 Surabaya, Sabtu
(3/6) malam dan ada menarik saat penanyangannya.
Pasalnya,
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir langsung dan ikut
nonton bareng bersama dengan para pemeran film Hati Suhita.
Diantaranya
Nadya Arina yang berperan sebagai Alina Suhita, Omar Daniel sebagai Gus Biru,
Anggika Bolsterli sebagai Rengganis dan Devina Aureel sebagai Aruna.
Bersama
dengan sang putra, Ali Managali, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, karena
penulis Novel Hati Suhita ini dulu nyantri di Tambak Beras Jombang ,
Gubernur
perempuan pertama di Jatim tersebut secara khusus juga mengundang beberapa
kepala OPD Pemprov Jatim dan juga masyarakat yang memenangkan ‘give away’ nonton
bareng Gubernur Khofifah.
“Ini
cerita menarik, karena juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
kehidupan Pondok Pesantren yang dapat menjadi inspirasi,” komentar Gubernur
Khofifah usai menonton film.
Momen
nonton bareng kali ini, terasa menarik bagi Gubernur Khofifah. Lantaran film
ini pun selain menyuguhkan suasana Pesantren yang modern, dan yang tak kalah
menarik ialah tokoh utama yakni Alina Suhita yang diperankan oleh Nadya Arina.
“Alina
Suhita terinsipirasi dari nama Dewi Suhita di era pemerintahan Mojopahit
sebagai cikal bakal dari lahirnya Nusantara.
Semoga
semua perempuan-perempuan di negeri ini khususnya di Jawa Timur tangguh dan
juga anggun seperti Dewi Suhita dan memberikan referensi terhadap kemuliaan
seorang perempuan,” ujar Khofifah.
Lebih
lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, selanjutnya yang menjadi menarik yakni
beberapa lokasi shooting yang sengaja dilakukan di beberapa wilayah di Jawa
Timur.
Antara
lain di Kediri, Ponorogo, dan beberapa lokasi dikawasan Mojokerto.
Salah
satunya yakni Warung legendaris Wader dan Botok ‘Cak Mat’ di kawasan Trowulan
Mojokerto.
“Tadi
ada juga latar belakang Kolam Segaran Trowulan, yang merupakan peninggalan
Kerajaan Majapahit.
Kolam
Segaran ini merupakan satu-satunya kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di
Indonesia,” kata Gubernur Khofifah.
Secara
khusus, mantan Menteri Sosial RI ini mengapresiasi film Hati Suhita. karena
selain menampilkan banyak scene dengan latar belakang lokasi bersejarah di Jawa
Timur, di film ini juga mengenalkan budaya bahasa di Jawa Timur.
“Sangat
mengedukasi, selain terkait kehidupan di pesantren dapat kita lihat lebih
dekat, film ini sekaligus memperkenalkan banyak hal tentang Jawa Timur mulai
dari lokasi shooting dan juga bahasa yang digunakan,” ujarnya.
Selain
itu, Gubernur Khofifah melanjutkan, nuansa pesantren pada film ‘Hati Suhita’
juga menampilkan sisi pesantren yang modern, utamanya tentang kurikulum belajar
santri yang ‘kekinian’ namun tanpa meninggalkan ruh pakem pesantren.
“Untuk
mbak Khilma, sukses dan terus memberikan inspirasi produktif untuk bangsa ini.
Selamat dan sukses untuk semua,” ujar Gubernur Khofifah.
Sementara
itu, penulis buku novel Hati Suhita, Khilma Anis Wahidah mengatakan, film ini
merupakan adaptasi dari buku best seller, dan ceritanya diangkat dalam sebuah
film berjudul sama.
“Saya
sengaja mengambil judul Hati Suhita, karena kami mengapresiasi Ratu Majapahit
bernama Dewi Suhita yang pada perang
Paregreg yaitu perang saudara tetapi Dewi Suhita memenangkan peperangan
dengan penuh kewibawaan,” kata Khilma.
Khilma
mengatakan, pengambilan film ini dilakukan di 9 kota di Indonesia selama 56
hari. Beberapa lokasi di Jawa Timur yang diambil antara lain Kediri, Mojokerto,
Ponorogo, Trenggalek dan beberapa lokasi lainnya.
“Ada
falsafah Jawa Mikul Duwur Mendem Jero Tradisi perjodohan yang kami bawakan
dengan suasana yang positif,” katanya.
Khilma
berharap, para penonton mendapat pelajaran dari masing-masing tokoh film Hati
Suhita. Mulai dari ketegaran Alina Suhita , kesabaran Gus Biru dan kuatnya
Rengganis.
“Insyallah
semua yang hadir bisa menikmati dengan hati yg gembira sebagaimana kita
mengerjakan dengan penuh cinta,” ujarnya.ggc
Komentar
Posting Komentar