Modal Nekad, Trio Saudara Gokil Ngerampok Bos Preman Jakarta

  Gembelgaul.com - Starvision dan Pabrik Cerita mempersembahkan "Modal Nekad" sebagai film penutup tahun 2024 yang menghibur dan segar. Film ini mengisahkan tiga bersaudara, Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru), yang harus kembali bersatu demi melunasi hutang rumah sakit almarhum ayah mereka. Dengan penuh keberanian, mereka mencoba mencuri televisi dari rumah kosong, namun justru terjebak dalam situasi penuh ketegangan saat pemilik rumah, seorang mafia, tiba-tiba kembali. "Modal Nekad" menghadirkan komedi, drama, dan aksi dengan plot twist yang tidak terduga. Film ini digarap oleh Imam Darto, yang juga berperan sebagai penulis dan produser eksekutif, bersama Sesa Nasution dan Warman Nasution. Proses pembuatannya penuh improvisasi, menghasilkan cerita yang segar dan relate dengan dinamika keluarga, terutama hubungan antara kakak-adik. Selain dibintangi oleh Gading Marten, Tarra Budiman, dan Fatih Unru, film ini menampilkan...

Film Hati Suhita Kenalkan Budaya Jawa Timur Lewat Pesantren

 

Film Hati Suhita Kenalkan Budaya Jawa Timur Lewat Pesantren

Film Hati Suhita Kenalkan Budaya Jawa Timur Lewat Pesantren

Gembelgaul.com - Film Hati Suhita yang berlangsung di Studio XXI Tunjungan 3 Surabaya, Sabtu (3/6) malam dan ada menarik saat penanyangannya.

Pasalnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir langsung dan ikut nonton bareng bersama dengan para pemeran film Hati Suhita.

Diantaranya Nadya Arina yang berperan sebagai Alina Suhita, Omar Daniel sebagai Gus Biru, Anggika Bolsterli sebagai Rengganis dan Devina Aureel sebagai Aruna.

Bersama dengan sang putra, Ali Managali, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, karena penulis Novel Hati Suhita ini dulu nyantri di Tambak Beras Jombang ,

Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut secara khusus juga mengundang beberapa kepala OPD Pemprov Jatim dan juga masyarakat yang memenangkan ‘give away’ nonton bareng Gubernur Khofifah.

“Ini cerita menarik, karena juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kehidupan Pondok Pesantren yang dapat menjadi inspirasi,” komentar Gubernur Khofifah usai menonton film.

Momen nonton bareng kali ini, terasa menarik bagi Gubernur Khofifah. Lantaran film ini pun selain menyuguhkan suasana Pesantren yang modern, dan yang tak kalah menarik ialah tokoh utama yakni Alina Suhita yang diperankan oleh Nadya Arina.

“Alina Suhita terinsipirasi dari nama Dewi Suhita di era pemerintahan Mojopahit sebagai cikal bakal dari lahirnya Nusantara.

baca juga : tolak selingkuh dengan detektif jaga jarak

Semoga semua perempuan-perempuan di negeri ini khususnya di Jawa Timur tangguh dan juga anggun seperti Dewi Suhita dan memberikan referensi terhadap kemuliaan seorang perempuan,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, selanjutnya yang menjadi menarik yakni beberapa lokasi shooting yang sengaja dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Antara lain di Kediri, Ponorogo, dan beberapa lokasi dikawasan Mojokerto.

Salah satunya yakni Warung legendaris Wader dan Botok ‘Cak Mat’ di kawasan Trowulan Mojokerto.

“Tadi ada juga latar belakang Kolam Segaran Trowulan, yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Kolam Segaran ini merupakan satu-satunya kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia,” kata Gubernur Khofifah.

Secara khusus, mantan Menteri Sosial RI ini mengapresiasi film Hati Suhita. karena selain menampilkan banyak scene dengan latar belakang lokasi bersejarah di Jawa Timur, di film ini juga mengenalkan budaya bahasa di Jawa Timur.

“Sangat mengedukasi, selain terkait kehidupan di pesantren dapat kita lihat lebih dekat, film ini sekaligus memperkenalkan banyak hal tentang Jawa Timur mulai dari lokasi shooting dan juga bahasa yang digunakan,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah melanjutkan, nuansa pesantren pada film ‘Hati Suhita’ juga menampilkan sisi pesantren yang modern, utamanya tentang kurikulum belajar santri yang ‘kekinian’ namun tanpa meninggalkan ruh pakem pesantren.

“Untuk mbak Khilma, sukses dan terus memberikan inspirasi produktif untuk bangsa ini. Selamat dan sukses untuk semua,” ujar Gubernur Khofifah.

Sementara itu, penulis buku novel Hati Suhita, Khilma Anis Wahidah mengatakan, film ini merupakan adaptasi dari buku best seller, dan ceritanya diangkat dalam sebuah film berjudul sama.

“Saya sengaja mengambil judul Hati Suhita, karena kami mengapresiasi Ratu Majapahit bernama Dewi Suhita yang pada perang  Paregreg yaitu perang saudara tetapi Dewi Suhita memenangkan peperangan dengan penuh kewibawaan,” kata Khilma.

Khilma mengatakan, pengambilan film ini dilakukan di 9 kota di Indonesia selama 56 hari. Beberapa lokasi di Jawa Timur yang diambil antara lain Kediri, Mojokerto, Ponorogo, Trenggalek dan beberapa lokasi lainnya.

baca juga : parkir pararel untuk pemula

“Ada falsafah Jawa Mikul Duwur Mendem Jero Tradisi perjodohan yang kami bawakan dengan suasana yang positif,” katanya.

Khilma berharap, para penonton mendapat pelajaran dari masing-masing tokoh film Hati Suhita. Mulai dari ketegaran Alina Suhita , kesabaran Gus Biru dan kuatnya Rengganis.

“Insyallah semua yang hadir bisa menikmati dengan hati yg gembira sebagaimana kita mengerjakan dengan penuh cinta,” ujarnya.ggc

 

 

Komentar