Modal Nekad, Trio Saudara Gokil Ngerampok Bos Preman Jakarta

  Gembelgaul.com - Starvision dan Pabrik Cerita mempersembahkan "Modal Nekad" sebagai film penutup tahun 2024 yang menghibur dan segar. Film ini mengisahkan tiga bersaudara, Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru), yang harus kembali bersatu demi melunasi hutang rumah sakit almarhum ayah mereka. Dengan penuh keberanian, mereka mencoba mencuri televisi dari rumah kosong, namun justru terjebak dalam situasi penuh ketegangan saat pemilik rumah, seorang mafia, tiba-tiba kembali. "Modal Nekad" menghadirkan komedi, drama, dan aksi dengan plot twist yang tidak terduga. Film ini digarap oleh Imam Darto, yang juga berperan sebagai penulis dan produser eksekutif, bersama Sesa Nasution dan Warman Nasution. Proses pembuatannya penuh improvisasi, menghasilkan cerita yang segar dan relate dengan dinamika keluarga, terutama hubungan antara kakak-adik. Selain dibintangi oleh Gading Marten, Tarra Budiman, dan Fatih Unru, film ini menampilkan...

Film Ketika Berhenti Di Sini Tentang Merayakan Kehilangan

 

Film Ketika Berhenti Di Sini Tentang Merayakan Kehilangan

Gembelgaul.com -  Film layar lebar kedua sutradara muda Umay Shahab, berjudul “Ketika Berhenti di Sini” baru saja merilis trailernya.

Film produksi Sinemaku Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures ini diproduseri oleh aktris Prilly Latuconsina yang sekaligus berlakon dalam film tersebut.

Sebelumnya, kerja sama keduanya juga berhasil dalam film layar lebar “Kukira Kau rumah” yang rilis dan sukses di pasaran 2022 lalu.

Keduanya kembali bekerja sama dalam film “Ketika Berhenti di Sini” yang akan tayang di bioskop Indonesia tanggal 27 Juli mendatang.

“Ide ini berawal dari kisah dari seseorang yang ada di hidup saya. Dia sudah tidak bisa lagi komunikasi dengan orang yang ia sayangi karena orang tersebut sudah tiada.

Lalu muncul pertanyaan di kepala saya, bagaimana jika suatu saat nanti ada sebuah teknologi yang bisa menghubungkan kita kembali dengan mereka yang sudah tiada.

Walaupun tidak dengan raga seutuhnya, tidak dalam rasa seutuhnya, tapi kita memiliki kesempatannya,” ungkap Umay

Shahab ketika ditanya mengenai ide dasar premis cerita dari film “Ketika Berhenti di Sini”. Selain berperan sebagai Sutradara dan Produser, Umay Shahab juga menjadi penulis ide cerita dari film ini, bekerja sama dengan penulis skenario berpengalaman, Alim Sudio dan tim kreatif Sinemaku.

Umay memiliki kedekatan dengan ceritanya, “Saya mengexplorasi rasa kehilangan. Karena berangkat dari premis ‘bagaimana manusia berdamai dengan kehilangan”.

baca juga : film hati suhita kenalkan budaya jawa timur lewat pesantren

Tidak mudah untuk kita semua berdamai dengan kehilangan kita sendiri, bagaimana kita menghadapi semua rasa lelah kita dengan kehilangan. Jadi sebenernya lebih kepada explorasi rasa rasa itu yang saya ingin tahu lebih dalam.

Saya baru kehilangan kakek saya, di mana saya tidak tahu rasa kehilangan sebelumnya.

Mungkin pengalaman itu dan juga pembuatan film ini adalah proses saya dalam pencaritahuan rasa rasa tersebut.

Film ini juga merupakan tabulasi dari cerita temen temen saya yang pernah mengalami kehilangan.” Prilly Latuconsina turut berbagi pengalamannya,

“Menjadi Produser Eksekutif film ini, aku melewati proses yang sangat seru. Mulai dari cerita ini masih menjadi gagasan, sampai ke penulisan skrip hingga pemilihan pemain.

Alasan kenapa tertarik membawa cerita ini ke massa, karena aku pernah merasakan yang namanya kehilangan.

Tidak mudah untuk siapapun menghadapi kehilangan. Jadi aku merasa dan juga berharap film ini bisa menjadi wadah untuk penonton merasakan apa yang ia rasa dan bisa membantu penonton menghadapi proses kehilangan. “

Prilly di sini juga berperan mengambil peran utama sebagai Anindita Semesta, tokoh utama dalam film yang mengalami kehilangan mendalam dan mesti berjuang merelakan kehilangan yang Ia alami.

“Saya berperan sebagai Anindita atau yang bisa dipanggil Dita. Karakter Dita cukup unik, dia orang yang tidak mudah membuka diri, dia orang yang sangat idealis dan juga punya ambisi untuk menggapai mimpinya.

Dita juga sosok yang susah mengungkapkan perasaan yang dia rasa. Dia cenderung akan menyimpannya sendiri.

Jadi tantangannya adalah menggambarkan perasaan Dita yang dia pendam dengan ekspresi yang minim.

Di sini juga jadi belajar menahan tangis. Karna Dita bukan tipe orang yang nangisnya meledak-meledak kecuali kalau sedang sendiri.

Dan aku bisa bilang ini karakter terberat yang pernah aku mainkan.” Film “Ketika Berhenti di Sini” bercerita tentang Anindita Semesta (Prilly Latuconsina) bertemu dengan Ed (Bryan Domani).

Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan panjang dan hangat. Ed yang menggilai segala jenis riddle, meminta Dita menyelesaikan tantangan riddle darinya, dalam sebuah petualangan yang berakhir romantis.

Demikianlah, dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu. Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita yang sedang merintis karir, sementara Ed sudah mapan dengan perusahaan arsitek miliknya sendiri.

Dita yang masih berjuang untuk meraih impiannya, senantiasa dilanda rasa insecure, tanpa disadari, Dita senantiasa menuntut Ed.

Walaupun Ed senantiasa sabar melayani Dita, namun akhirnya Ed mengalami kecelakaan saat diteror telepon oleh Dita. Ed meninggal.

Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah. Dua tahun kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya yang baru bersama Ifan, yang sekarang resmi jadi kekasihnya.

Dita kini menjadi sosok pribadi yang berbeda, namun tidak ada yang bisa menghapus masa lalu.

Hingga suatu saat, Dita dipertemukan kembali dengan teki teki peninggalan Ed yang harus dipecahkan.

Hingga akhirnya riddle terakhir dari Ed mengarahkan Dita untuk memahami arti sesungguhnya kehilangan dan bagaimana melepaskannya dengan ikhlas.

baca juga : keliling indonesia pakai mobil, siapa takut

Tidak pernah menduga bahwa makna teka teki tersebut, adalah untuk menyiapkan dirinya menjalani hubungan cinta yang lebih baik dengan Ifan (Refal Hady).

Ifan, sosok yang senantiasa hadir untuknya dari dulu. Dita memutuskan untuk menemui Ifan dan mengajaknya kembali untuk melanjutkan hubungan mereka kembali, sebelum dia menyesal lagi di kemudian hari.

Film “Ketika Berhenti di Sini” dibintangi oleh sederet aktor & aktris berbakat melintas generasi. Film ini dibintangi Prilly Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha Sadhewa, Sal Priadi, Widyawati, Cut Mini Theo, Satrya Ghozali, dan sederet nama lain yang menjanjikan.ggc

 

Komentar