Gembelgaul.com - Film
layar lebar kedua sutradara muda Umay Shahab, berjudul “Ketika Berhenti di
Sini” baru saja merilis trailernya.
Film produksi Sinemaku Pictures bekerjasama dengan Legacy
Pictures ini diproduseri oleh aktris Prilly Latuconsina yang sekaligus berlakon
dalam film tersebut.
Sebelumnya, kerja sama keduanya juga berhasil dalam film
layar lebar “Kukira Kau rumah” yang rilis dan sukses di pasaran 2022 lalu.
Keduanya kembali bekerja sama dalam film “Ketika Berhenti di
Sini” yang akan tayang di bioskop Indonesia tanggal 27 Juli mendatang.
“Ide ini berawal dari kisah dari seseorang yang ada di hidup
saya. Dia sudah tidak bisa lagi komunikasi dengan orang yang ia sayangi karena
orang tersebut sudah tiada.
Lalu muncul pertanyaan di kepala saya, bagaimana jika suatu
saat nanti ada sebuah teknologi yang bisa menghubungkan kita kembali dengan
mereka yang sudah tiada.
Walaupun tidak dengan raga seutuhnya, tidak dalam rasa
seutuhnya, tapi kita memiliki kesempatannya,” ungkap Umay
Shahab ketika ditanya mengenai ide dasar premis cerita dari
film “Ketika Berhenti di Sini”. Selain berperan sebagai Sutradara dan Produser,
Umay Shahab juga menjadi penulis ide cerita dari film ini, bekerja sama dengan
penulis skenario berpengalaman, Alim Sudio dan tim kreatif Sinemaku.
Umay memiliki kedekatan dengan ceritanya, “Saya
mengexplorasi rasa kehilangan. Karena berangkat dari premis ‘bagaimana manusia
berdamai dengan kehilangan”.
baca juga : film hati suhita kenalkan budaya jawa timur lewat pesantren
Tidak mudah untuk kita semua berdamai dengan kehilangan kita
sendiri, bagaimana kita menghadapi semua rasa lelah kita dengan kehilangan.
Jadi sebenernya lebih kepada explorasi rasa rasa itu yang saya ingin tahu lebih
dalam.
Saya baru kehilangan kakek saya, di mana saya tidak tahu
rasa kehilangan sebelumnya.
Mungkin pengalaman itu dan juga pembuatan film ini adalah
proses saya dalam pencaritahuan rasa rasa tersebut.
Film ini juga merupakan tabulasi dari cerita temen temen
saya yang pernah mengalami kehilangan.” Prilly Latuconsina turut berbagi
pengalamannya,
“Menjadi Produser Eksekutif film ini, aku melewati proses
yang sangat seru. Mulai dari cerita ini masih menjadi gagasan, sampai ke penulisan
skrip hingga pemilihan pemain.
Alasan kenapa tertarik membawa cerita ini ke massa, karena
aku pernah merasakan yang namanya kehilangan.
Tidak mudah untuk siapapun menghadapi kehilangan. Jadi aku
merasa dan juga berharap film ini bisa menjadi wadah untuk penonton merasakan
apa yang ia rasa dan bisa membantu penonton menghadapi proses kehilangan. “
Prilly di sini juga berperan mengambil peran utama sebagai
Anindita Semesta, tokoh utama dalam film yang mengalami kehilangan mendalam dan
mesti berjuang merelakan kehilangan yang Ia alami.
“Saya berperan sebagai Anindita atau yang bisa dipanggil
Dita. Karakter Dita cukup unik, dia orang yang tidak mudah membuka diri, dia
orang yang sangat idealis dan juga punya ambisi untuk menggapai mimpinya.
Dita juga sosok yang susah mengungkapkan perasaan yang dia
rasa. Dia cenderung akan menyimpannya sendiri.
Jadi tantangannya adalah menggambarkan perasaan Dita yang
dia pendam dengan ekspresi yang minim.
Di sini juga jadi belajar menahan tangis. Karna Dita bukan tipe
orang yang nangisnya meledak-meledak kecuali kalau sedang sendiri.
Dan aku bisa bilang ini karakter terberat yang pernah aku
mainkan.” Film “Ketika Berhenti di Sini” bercerita tentang Anindita Semesta
(Prilly Latuconsina) bertemu dengan Ed (Bryan Domani).
Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada
perbincangan panjang dan hangat. Ed yang menggilai segala jenis riddle, meminta
Dita menyelesaikan tantangan riddle darinya, dalam sebuah petualangan yang
berakhir romantis.
Demikianlah, dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu.
Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita yang sedang merintis karir,
sementara Ed sudah mapan dengan perusahaan arsitek miliknya sendiri.
Dita yang masih berjuang untuk meraih impiannya, senantiasa
dilanda rasa insecure, tanpa disadari, Dita senantiasa menuntut Ed.
Walaupun Ed senantiasa sabar melayani Dita, namun akhirnya
Ed mengalami kecelakaan saat diteror telepon oleh Dita. Ed meninggal.
Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah. Dua tahun
kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya
yang baru bersama Ifan, yang sekarang resmi jadi kekasihnya.
Dita kini menjadi sosok pribadi yang berbeda, namun tidak
ada yang bisa menghapus masa lalu.
Hingga suatu saat, Dita dipertemukan kembali dengan teki
teki peninggalan Ed yang harus dipecahkan.
Hingga akhirnya riddle terakhir dari Ed mengarahkan Dita
untuk memahami arti sesungguhnya kehilangan dan bagaimana melepaskannya dengan
ikhlas.
baca juga : keliling indonesia pakai mobil, siapa takut
Tidak pernah menduga bahwa makna teka teki tersebut, adalah
untuk menyiapkan dirinya menjalani hubungan cinta yang lebih baik dengan Ifan
(Refal Hady).
Ifan, sosok yang senantiasa hadir untuknya dari dulu. Dita memutuskan
untuk menemui Ifan dan mengajaknya kembali untuk melanjutkan hubungan mereka
kembali, sebelum dia menyesal lagi di kemudian hari.
Film “Ketika Berhenti di Sini” dibintangi oleh sederet aktor
& aktris berbakat melintas generasi. Film ini dibintangi Prilly
Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha Sadhewa, Sal Priadi, Widyawati,
Cut Mini Theo, Satrya Ghozali, dan sederet nama lain yang menjanjikan.ggc
Komentar
Posting Komentar