Modal Nekad, Trio Saudara Gokil Ngerampok Bos Preman Jakarta

  Gembelgaul.com - Starvision dan Pabrik Cerita mempersembahkan "Modal Nekad" sebagai film penutup tahun 2024 yang menghibur dan segar. Film ini mengisahkan tiga bersaudara, Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru), yang harus kembali bersatu demi melunasi hutang rumah sakit almarhum ayah mereka. Dengan penuh keberanian, mereka mencoba mencuri televisi dari rumah kosong, namun justru terjebak dalam situasi penuh ketegangan saat pemilik rumah, seorang mafia, tiba-tiba kembali. "Modal Nekad" menghadirkan komedi, drama, dan aksi dengan plot twist yang tidak terduga. Film ini digarap oleh Imam Darto, yang juga berperan sebagai penulis dan produser eksekutif, bersama Sesa Nasution dan Warman Nasution. Proses pembuatannya penuh improvisasi, menghasilkan cerita yang segar dan relate dengan dinamika keluarga, terutama hubungan antara kakak-adik. Selain dibintangi oleh Gading Marten, Tarra Budiman, dan Fatih Unru, film ini menampilkan...

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

 

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak untuk terus memperkuat citra batik baik di Indonesia maupun di dunia. Apalagi sudah diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO, sehingga menjadi karya bangsa untuk dunia.

“Batik telah menjadi kebanggaan Indonesia, UNESCO sudah menetapkan sebagai World Heritage. Ini merupakan warisan nenek moyang kita yang bisa memegang kelas dunia,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Jambore Batik Jawa Timur di Rembangan Kabupaten Jember, Jum’at (28/7).

baca juga : bluetooth tongsis matot, ini solusinya

Wagub yang akrab disebut Emil itu juga mengatakan batik harus terus dikembangkan kreativitasnya, baik itu motif dan corak, warna, metode dan teknik, fashion serta pemasarannya.

Menurut Emil, ada beberapa ruang untuk terus berkreasi. Pertama dari sisi metode pewarnaan, warna alam. Kedua motif dan corak, ada batik ciprat, ada yang pake komputerise yang dipadu dengan manual, ada batik cap.

“Lalu ketiga yang tidak kalah penting yakni fashion. Ini diwujudkan dalam bentuk pakaian dengan kreasi berbagai model dan gaya busana yang diberi trademark tersendiri.  Selanjutnya dipromosikan lewat ajang seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah mendunia,” imbuhnya.

Selain itu, Mantan Bupati Trenggalek ini mengajak kepada para pengrajin batik bersemangat dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi dan kreasinya.

baca juga : beli mobil bekas anti prank, ini triknya

“Pengrajin batik jangan ragu-ragu untuk menggenjot produksi dan kreasinya, kita meyakini bahwa ekonomi kreatif kita akan berkibar,” tandasnya.ggc

 

 

Komentar