Gembelgaul.com
- Lukisan-lukisan yang terpampang di Teater Jakarta- Taman Ismail Marzuki (10-12/11/23)
terlihat estetik dengan cita rasa seni yang tinggi dan tak ada mengira bahwa sebagian
dari coretan kanvas tersebut dari kaum inklusif kebutuhan khusus.
Mereka ada
Salman, Caca, Alliya, Rayen dan masih banyak lagi, sebanyak 23 seniman inklusif
Indonesia mengelar pameran lukisan bersama di TIM dengan nama SUPERHUMAN ART (Atas Rasa Tjinta) dan event ini diprakarsai oleh Yayasan Danuraja Kreasi Indonesia
berkerjasama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Ide pameran
seni rupa inklusif ini digelontorkan ke pihak Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan
mereka tertarik untuk berkerjasama.
baca juga : lembayung jadi film pertama yang akan di sutradarai oleh Baim Wong
Hal ini
diungkapkan oleh ketua Yayasan Danuraja Kreasi Indonesia yaitu Okky Rachmad Ngakili, S. Kep., Ns., M. Kep
atau lebih dikenal Zein Kamal. “Kami datang ke Dinas Kebudayaan, berbicara saat
itu juga dan pihak Dinas Kebudayaan tertarik konsep ini dan deal waktu itu
tanpa proses rumit” ungkap Zein kembali.
Hal diatas
memang diamini oleh Iwan H.Wardhana sebagai Kepala Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta, “Pameran Seni Inklusif yang dikonsep Yayasan Danuraja Kreasi Indonesia
ini sejalan dengan visi dan misi kami untuk membuka ruang kepada siapapun ingin berkreasi tanpa batas” ujar Iwan saat di wawancara pas pembukaan pameran.
Pameran
seni rupa inklusif ini bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-55 Taman Ismail
Marzuki (TIM), Dinas Kebudayaan DKI Jakarta merayakan bersama masyarakat dengan
tema “Ruang Bersama dalam Cipta dan Karya”.
Perayaan HUT
TIM tersebut juga bersamaan perayaan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November
jadi terasa bersejarah.
Ungkapan Hari
Pahlawan itu juga diungkapkan dengan karya salah satu seniman inklusif yaitu
Rodhi Mahfur atau lebih senang dipanggil
Rodhi ini. Karya-karya lukisannya lebih realis di kanvas mengambarkan para
pendiri negara ini dan presiden mulai dari Soekarno, Soeharto, SBY sampai
Jokowi.
Rodhi mengambarkan
dengan penuh makna biarpun keterbatasan disabilitas diatas kursi roda tapi
tetap semangat melakukan yang terbaik.
baca juga : destinasi wisata eksotik dengan memakai mobil bersama keluarga
Pameran seni rupda inklusif ini akan berlangsung selama 3
hari free tanpa dipungut bayaran untuk masuk menikmati hasil karya anak bangsa
terbaik ini.
“Kami berharap
pameran Superhuman ini memberikan wacana baru bahwa seniman inklusif ini
sejajar dengan seniman lainnya tanpa membedakannya hal lainnya. Mereka tetap
berkarya dan menghasilkan karya seni lukis legend pada suatu saat nanti”
tutup Boogie Tedjowinoto - Pembina Yayasan Danuraja Kreasi Indonesia. ggc
Komentar
Posting Komentar