Racun Sangga : Korban Santet Diangkat Layar Lebar Dengan Visual Ciamik Rizal Mantovani

Gembelgaul.com - Film horor terbaru "Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga" telah merilis trailer resminya melalui akun Instagram @sorayaintercinefilms dan @racunsanggafilm. Film ini mengisahkan teror supranatural yang menghantui rumah tangga pasangan baru, Andi (Fahad Haydra) dan Maya (Frederika Cull), yang harus berjuang melawan ancaman santet mematikan. Santet yang dikenal sebagai “racun sangga” ini tidak hanya berupaya memisahkan mereka, tetapi juga mengancam nyawa keduanya. Disutradarai oleh Rizal Mantovani dan diproduksi oleh Sunil Soraya, film ini mengangkat genre horor dengan sentuhan "body horror," menampilkan penderitaan fisik Andi akibat santet yang membuatnya jatuh sakit hingga halusinasi dan batuk darah. Ketegangan diperkuat dengan visual efek makeup realistis yang mencerminkan penderitaan tubuh Andi. Frederika Cull yang memerankan Maya melakukan riset mendalam, termasuk bertemu dengan Maya asli untuk menggali pengalaman emosional yang diha

Selain Apoteker, Kamu Bisa Berkarier di 5 Startup Kesehatan Asli Indonesia Ini

 

httpspafikotakanigoro.org
Karier di startup kesehatan cocok bagi generasi genzi yang mau bekerja di bidang Farmasi,

Gembelgaul.com - Masih bingung ketika selesai kuliah di jurusan Farmasi, mau kerja apa selain Apoteker? Memang Farmasi identik dengan pekerjaan Apoteker tapi tidak sepenuhnya berkarier sebagai apoteker dan banyak profesi di dunia industri Farmasi.

Salah satu berkarier di startup kesehatan, semenjak pandemi kemarin banyak muncul startup kesehatan yang terus melejit. Kebutuhan kesehatan juga serba online sekarang, jika ada ahli farmasi dan ingin mendapat info dunia Farmasi lebih lanjut bisa hubungi pafikotakanigoro.org jika ada diarea Jawa Timur khususnya Blitar.

Dan inilah 5 startup kesehatan di Indonesia yang layak dicoba untuk berkarier selain menjadi Apoteker :

1. Halodoc

Startup kesehatan di Indonesia yang pertama adalah Halodoc. Halodoc didirikan oleh Jonathan Sudharta pada tahun 2016.

Layanan yang disediakan oleh Halodoc adalah telekomunikasi medis dengan menggunakan fitur chatting, video call, pemeriksaan lab on-demand, serta pembelian obat secara delivery dari apotek.

Hingga saat ini, Halodoc telah bermitra dengan ribuan dokter yang memiliki sertifikasi. Bahkan untuk melakukan akurasi sertifikasi dokter, Halodoc bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI dan Konsil Kedokteran Indonesia atau KKI.

Mulanya, Halodoc hanya melayani dua jenis konsultasi bagi para pasien, di antaranya apalagi konsultasi darurat dan konsultasi follow up yang artinya hanya bisa dilakukan oleh pasien yang sebelumnya pernah melakukan pengobatan secara langsung dengan dokter tertentu.

Hingga saat ini, Halodoc telah memiliki banyak prestasi. Salah satunya adalah pernah masuk ke dalam daftar yang dibuat oleh CB Insight yakni menjadi salah satu dari 150 perusahaan kesehatan digital yang paling menjanjikan di dunia.

 Pada saat munculnya pandemi Covid-19, pengguna Halodoc pun naik secara pesat yakni sekitar 25 kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Secara terus-menerus, Halodoc terus menambah mitra layanan dan kini 20.000 dokter berlisensi, 2.000 rumah sakit, klinik dan lab serta 4.000 apotek menjadi mitra Halodoc.

2. Alodokter

Alodokter merupakan sebuah startup kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan secara daring berupa situs website serta aplikasi.

Dalam situs website dan aplikasi Alodokter terdapat beberapa keunggulan yakni menyediakan layanan informasi kesehatan, telekonsultasi, membuat janji dengan dokter, e-pharmacy, hingga proteksi kesehatan.

Didirikan pertama kali pada tahun 2014 oleh Suci Arumsari dan Nathanael Faibis, Alodokter masuk kedalam daftar 10 startup dengan pendanaan tertinggi di Indonesia.

Pendanaan yang didapatkan oleh Alodokter sekitar 9 juta dollar Amerika Serikat. Pada saat tahun 2020, Alodokter memiliki sebuah program layanan kesehatan berupa pendampingan melalui telekonsultasi dokter pribadi secara gratis dan paket obat isolasi mandiri gratis khusus untuk para pasien Covid-19.

Tak sendirian, pada program tersebut Alodokter bekerja sama dengan pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

3. KlikDokter

Digagas oleh dr. Doddy Partomihardjo, Sp.M pada tahun 2008, KlikDokter menjadi salah satu startup kesehatan yang ada di Indonesia.

KlikDokter merupakan sebuah media edukasi kesehatan yang kini telah memberikan akses kesehatan yang lebih bagi para penggunanya.

Dengan menggunakan platform digital KlikDokter, para pengguna dapat melakukan konsultasi masalah kesehatan secara daring dengan dokter berbagai spesialisasi, mendapatkan resep obat yang tepat serta dapat menggunakan tools kesehatan yang telah disediakan oleh KlikDokter. Misalnya, alat cek resiko kanker dan diabetes.

Suatu hal yang berbeda dengan startup kesehatan lainnya adalah KlikDokter menyediakan sebuah rubrik untuk para dokter spesialis yang menyediakan informasi terkait kesehatan yang diurutkan berdasarkan abjad. Hal tersebut membuat para pengguna KlikDokter lebih mudah untuk mencari informasi terkait kesehatan.

4. Good Doctor

Good Doctor adalah startup kesehatan di Indonesia yang menyediakan pelayanan kesehatan telemedis.

Telah berdiri sejak tahun 2020, Good Doctor juga menjadi mitra Kementerian Kesehatan Indonesia untuk memberikan obat gratis untuk para pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di wilayah Jakarta.

Hingga saat ini, Good Doctor telah memiliki mitra lebih dari 2.000 apotek di Indonesia dan beroperasi di negara Thailand.

Selain bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, Good Doctor juga bekerja sama dengan Grab membangun GrabHealth powered by Good Doctor.

GrabHealth powered by Good Doctor adalah layanan kesehatan yang menyediakan tanya jawab kesehatan secara daring dengan dokter-dokter profesional.

Selain itu, ada pula e-commerce yang menjual berbagai produk kesehatan. Berbagai informasi kesehatan dan gaya hidup yang telah dikurasi tim dokter pun dapat kamu temukan di sini.

Hal yang berbeda dengan startup kesehatan lainnya adalah semua layanan di Good Doctor dapat ditunjang menggunakan BPJS Kesehatan. Khususnya untuk telemedis dan menebus obat-obat yang telah diresepkan oleh dokter.

5. Konsula

Startup kesehatan di Indonesia yang terakhir adalah Konsula. Didirikan oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant dan Ronald Wijaya sejak tahun 2015, startup kesehatan yang satu ini mendapatkan pendanaan awal dari modal ventura East Ventures.

Memiliki slogan Sehat Tanpa Batas, Konsula merupakan platform kesehatan digital yang menyediakan dua produk d iantaranya adalah Konsula Search dan Konsula Connect.

Konsula Search merupakan layanan direktori dokter, di mana para penggunanya dapat mencari dokter berdasarkan lokasi, jenis penyakit dan spesialisasi dokter.

Selain itu, para pengguna juga dapat membuat janji dengan dokter secara online, sehingga konsultasi bersama dokter menjadi lebih praktis.

Sedangkan Konsula Connect adalah online software berbasis cloud yang ditujukan untuk memudahkan para dokter, tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk mengelola praktik mereka secara lebih efisien.

Pada Konsula Connect, Konsula akan membantu untuk mengelola perjanjian dan antrian pasien pada suatu klinik.

Selain hal tersebut, Konsula juga akan membantu analisis data yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi klinik serta layanan dokter yang diberikan kepada para pasien.

Dari 5 startup kesehatan diatas mana nih yang menurut kalian cocok untuk berkarier sebagai ahli farmasi masa depan Indonesia.ggc

 

 

Komentar